Bandung, Ruangbogor.id – Mulai 6 September 2023 tampuk pimpinan daerah Provinsi Jawa Barat akan dijabat oleh Bey Mahmudin menggantikan Ridwan Kamil yang telah habis masa jabatannya.
Anggota DPRD Jawa Barat fraksi Partai Amanat Nasional (PAN) H. Supono punya pesan dan catatan bagi Bey Mahmudin soal transportasi masal di Jawa Barat.
Berkaca dari salah satu giat program Bus Rapid Transit (BRT) rute Padalarang – Leuwi Panjang yang diresmikan 27 Agustus 2023 kemarin, H. Supono berharap pemilihan rutenya harus bisa mengurai kemacetan.
“Rute mana saja karena itu penting untuk mendapatkan kajian secara ilmiah, bukan karena sepertinya ramai kemudian diurai, tapi kemudian saat terjadi penumpukan malah dengan durasi waktu yang lama juga itu, tapi mungkin rute tertentu anggaplah sedikit mutar tapi sebenarnya konsentrasi di mana bisa terangkut itu penting, itu adanya di Amdal lalinnya,” ujar H. Supono, Selasa (05/09/2023).
Politisi daerah pemilihan (dapil) Kabupaten Bogor ini juga menambahkan, jika memungkinkan secara vertikal jalan itu ditempuh.
“Mungkin jarak tempuhnya dekat, tetapi karena disitu terjadi penumpukan malah bisa jadi menambah kemacatan, walau sedikit berputar tetapi ada titik kumpul yang memang padat membuat lag lalu lintas harus diputarkan kemana itu juga penting, itu Amdalnya analis dari Dinas Perhubungan utamanya,” tukasnya.
Pesan yang tak kalah penting bagi Bey Mahmudin adalah setiap program yang diresmikan pada eranya jangan hanya sebatas seremoni.
“Kesannya itu tetapi memang secara teknis harus baik, bagus, baik unitnya maupun juga awaknya itu penting juga bahwa kalau naik bis itu rasanya nyaman, ramah, bersih, rapi, cepat, tepat,” imbuhnya.
Dirinya berharap akan banyak kedaraan umum yang sifatnya jadi pengumpan, tidak hanya di Bandung Raya tetapi juga wilayah Bogor, Depok, Bekasi (Bodebek) sebagai penyangga ibu kota.
“Memang kalau sekarang Bodebek itu terjadi polusi juga tidak kalah prioritasnya, juga wilayah Bodebek kemudian lagi-lagi tadi, secara teknis harus mau jadi kendaraan pengumpan atau sebagai pengurai untuk kelancaran lalu lintas, itu juga perlu dikaji juga lebih jauh,” tutup H. Supono.