Bogor, Ruangbogor.id – Wakil Ketua DPRD Jabar Achmad Ru’yat menggelar reses I tahun sidang 2023-2024 di Saung Wira, Kecamatan Ciawi, Kabupaten Bogor, Selasa (17/10/2023).
Memasuki sesi tanya jawab, Fahmi warga Desa Banjar Wangi menanyakan terkait pembangunan Eiger Adventure Land.
Dirinya menanyakan, nasib hutan di kawasan Puncak yang dirambah dan terimbas pembangunan Eiger Adventure Land.
“Apakah hutan kita ini memiliki banyak batasan-batasan daerah mana yang bisa digarap dan daerah mana yang harus menjadi hutan lindung?,” ujarnya.
Fahmi khawatir, semakin banyak hutan-hutan yang tergusur maka binatang-binatang atau hewan-hewan yang hidup dialam itu akan mengalami gangguan serta daerah resapan air makin berkurang.
Menanggapi hal ini, Ru’yat dengan tegas mengatakan bahwa pembangunan Pemerintah harus mengacu kepada Sustainable Development berbasis lingkungan ruang terbuka hijau khususnya di daerah Puncak.
“Karena Puncak yang merupakan wilayah konservasi untuk serapan jangan sampai main tebang-tebang sembarangan,” katanya.
Oleh karena itu Ru’yat meminta kepada instansi terkait untuk melakukan pengawasan agar ruang terbuka hijau di daerah Puncak tetap terjaga.
“Sehingga pembangunan dari hulu sampai hilir meminimalisir terjadinya kebanjiran, sekarang sudah dibangun situ, reservoir, waduk mudah-mudahan ini bisa membantu mengurangi dampak banjir ke ibu kota Jakarta,” tandasnya.
Fikri Hudi Oktiarwan Ketua fraksi PKS DPRD Kabupaten Bogor yang turut hadir dalam acara tersebut menambahkan bakal mengecek ke dinas terkait perkara pembangunan Eiger Adventure Land.
“Saya perlu mengecek dulu dengan dinas yang terkait baik yang berkenan dengan tata ruang wilayah, apakah itu memang sesuai dengan tata ruang wilayah yang sudah diatur dalam Perda dan juga yang lainnya adalah masalah perizinan karena di dalam perizinan itu salah satu pesaratannya harus ada amdalnya,” imbuh Fikri.
Bacaleg PKS DPRD Provinsi Jabar ini menambahkan untuk di Komisi III DPRD Kabupaten Bogor sendiri belum banyak mendapatkan informasi soal Eiger Adventure Land.
“Nanti ketika data itu sudah kita dapat, mungkin nanti kita akan minta untuk menyesuaikan di lapangan seperti tadi,” pungkasnya.