Ruangbogor.id – Warga RW 03, Taman Kencana dan Yayasan An Nur Mutiara Huda menggelar pasar murah berkah Ramadan dengan tema jelajahi kenikmatan ramadan di Jalan Papandayan Nomor 11, Taman Kencana, Kota Bogor, Sabtu (23/3/2024).
Sesuai dengan namanya Pasar Murah, beberapa bahan pokok dijual dengan harga jauh lebih murah. Tak ayal, dalam waktu satu jam bahan pokok habis terjual.
Koordinator Pelaksana Pasar Murah, Herta Chossie mengatakan, pihaknya sudah menggelar kegiatan seperti ini dari tahun lalu. Terkhusus di tahun ini, gelaran Pasar Murah berfokus atas dasar solidaritas sosial. Yakni warga yang mampu membeli barang di pasar yang kemudian dijual kembali dengan harga lebih murah.
“Kami di sini memang memprioritaskan pembeli dari warga yang menengah ke bawah,” ujar Herta.
Herta mengatakan, harga-harga bahan pangan yang dijual di pasar murah ini terbukti lebih murah. Sebut saja beras premium 5 kg yang dipasaran dijual dengan harga Rp 80 ribu, di pasar murah ini dijual dengan harga Rp 50 ribu, telur 1 kg Rp 30 ribu, gula 800 gram Rp 12 ribu, dan minyak Bimoli 2 liter yang dipasaran dibanderol Rp 40 ribu di pasar murah dijual dengan harga Rp 30 ribu.
“Alhamdulillah, dalam waktu satu jam banyak bahan pokok yang sudah habis. Kami dari panitia bersyukur dan puas, mudah-mudahan di lain waktu bisa menyediakan pasokan lebih banyak lagi,” terang dia.
Ia menambahkan, kegiatan pasar murah ini bisa terlaksana atas inisiatif dan kontribusi dari beberapa warga yang mampu dan yang mempunyai usaha. Mereka ikut berpartisipasi baik berdonasi atau dengan cara membeli produk dan dijual dengan harga murah.
“Jadi di sini penjual tidak sama sekali mengharapkan laba. Harapan kami, RW lain bisa mengikuti karena dengan harga yang lebih murah bisa membantu masyarakat,” jelas dia.
Sementara itu, Wakil Wali Kota Bogor, Dedie A. Rachim mengatakan, harga di pasaran memang sudah cenderung mulai stabil dan pasokan sudah memadai. Namun memang warga tentu mengharapkan harga yang lebih murah, seperti di pasar murah ini yang tujuannya untuk membantu ekonomi warga dengan cara memberikan produk pangan terjangkau dan berkualitas.
“Ini gerakan bagus, kita dukung. Kalau bisa jangan hanya sekali di Ramadan saja, tapi bisa berkelanjutan,” kata Dedie.