Anak Muda Dilibatkan Bima Arya Dalam Penataan Ruang Publik

Berita21 Dilihat

Ruangbogor.id – Wali Kota Bogor, Bima Arya melibatkan anak-anak muda dari peserta Project 100 dalam membuat perencanaan penataan ruang publik di Kota Bogor.

Dilibatkannya Project 100 ini dimulai saat rapat rencana penataan ruang publik di Teras Sukasari, bersama kepala dinas dan Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) serta unsur wilayah, Selasa (16/1/2024).

Ada tiga pembahasan, perencanaan penataan yang dilakukan diantaranya penataan ruang publik di area pasar, kolong jembatan Otista dan Alun-alun Kota Bogor.

Sebelumnya, didampingi oleh para Mentor peserta Project 100 ini sudah melakukan  tugas lapangan dan membuat skema serta pemetaan permasalahan yang dilanjutkan dengan mengikuti rapat internal bersama Wali Kota Bogor beserta jajaran Pemkot Bogor.

Project Manager pemimpin.id, Jihan Naufaliza mengatakan, ke 30 peserta Project 100 ini dibagi kedalam tiga klaster, dengan masing-masing klaster diisi oleh 10 peserta, yakni klaster penataan ruang publik, transportasi dan pasar.

“Nah, hari ini itu bagian dari klaster penataan ruang publik. Sejak pukul 08.00 WIB kita mengikuti rapat berbagai pembahasan. Seperti penataan kolong jembatan dari sisi regulasi, keamanan serta desain, kemudian juga penataan sentra kuliner di Alun-alun,” ujarnya.

Setelah mengikuti rapat terkait perencanaan, Bima Arya mengajak para peserta untuk meninjau ke kolong Jembatan Otista dan Alun-alun Bogor.

Disana, para peserta melihat bagaimana proses perencanaan, yang dimulai dari berbagai pembahasan.

Selain itu Bima Arya juga memberikan mentoring kepada para peserta dan juga mempersilahkan para peserta mengemukakan ide, gagasan yang kemudian bisa dieksekusi melalui action.

Peserta Project 100, Akram Musthafa menyampaikan kegiatan ini memberikan kesan yang menyenangkan dan bisa menambah ilmu pengetahuan serta pengalaman.

Dengan diajak dalam pembahasan membuat perencanaan, meninjau langsung kondisi lapangan dan mendapat mentoring langsung dari Wali Kota Bogor yang juga pembina Project 100, ia bisa mendapatkan ilmu bagaimana proses melakukan penataan kota.

“Seperti penataan kolong jembatan pak Wali sangat detail dan teknis sekali. Hal-hal yang dibahas itu dari hal sederhana sampai hal besar. Kita juga tahu bagaimana penataan PKL, penataan ruang terbuka di Alun-alun dengan konsep 70:30, artinya 70 persen ruang terbuka dan 30 persen boleh ada bangunan,” katanya.

Mahasiswa Fakultas Kehutanan dan Lingkungan IPB University ini pun mengaku sangat beruntung karena mendapatkan kesempatan emas untuk mengikuti Project 100 sehingga bisa menambah ilmu pengetahuan dan wawasannya.

“Karena ini kesempatan emas saya untuk bisa belajar langsung soal pemerintahan dan turun langsung bersama Kang Bima, menemani Kang Bima, kita bisa melihat belajar dan mendapat ilmu serta pengalaman dan kita juga bisa memberikan ide, masukan, gagasan,  inovasi, action dan sesuatu yang strategis untuk kemajuan Kota Bogor di 100 hari kepemimpinan Kang Bima,” ujarnya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *