Kota Bogor, Ruangbogor.id – Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan didampingi Wali Kota Bogor Bima Arya melakukan peresmian pembangunan Pasar Tanah Baru, Kota Bogor, Jawa Barat, Rabu (29/11). Peresmian pasar yang terletak di Jalan Raya Tanah Baru, Kecamatan Bogor Utara ini dirangkaikan dengan peresmian Pasar Pamoyanan.
Mendag Zulkifli Hasan menyampaikan bahwa pasar tradisional merupakan jantung perekonomian rakyat. Untuk itu Mendag berpesan kepada segenap pihak terkait agar pasar rakyat yang sudah dibangun dapat dikelola dan dipelihara dengan baik secara konsisten dan berkelanjutan sehingga dapat mendukung aktivitas perdagangan dan perekonomian Kota Bogor.
“Saya berharap Pasar Tanah Baru bisa menjadi ikon bisnis yang menggerakkan roda perekonomian warga Kota Bogor,” harap Mendag.
Dijelaskan Mendag, Pasar Tanah Baru ini dirancang dengan berpedoman pada SNI Pasar Rakyat, sehingga diharapkan dapat menciptakan pasar rakyat yang bersih, aman, dan nyaman bagi pengunjung yang pada akhirnya dapat meningkatkan transaksi perdagangan.
“Saya memberikan apresiasi kepada semua pihak yang telah mendukung dan berkontribusi dalam pembangunan Pasar Rakyat Tanah Baru Kota Bogor ini,” kata Mendag
Kegiatan peresmian Pasar Tanah Baru yang direvitalisasi dengan menggunakan anggaran Dana Tugas Pembantuan Tahun Anggaran 2021 senilai Rp 4 Miliar dengan realisasi senilai Rp 3.836.586.998 melalui penugasan Peraturan Menteri Perdagangan Nomor 98 Tahun 2020.
Pasar Rakyat Tanah Baru Kota Bogor ini dibangun untuk menampung 140 pedagang, yang terdiri dari 14 unit Kios dan 126 unit los. Jumlah pedagang ini sudah terdata secara by name by address, ada yang menjual komoditi bahan pokok, sayuran, kuliner dan pakaian.
Dikatakan, seiring bergeraknya ekonomi Indonesia, selain membangun/merevitalisasi pasar rakyat, Kementerian Perdagangan juga mendorong pedagang dan pengelola pasar rakyat ke dalam ekosistem Digitalisasi Pasar Rakyat. “Langkah ini penting sebagai antisipasi agar pedagang pasar rakyat dapat bersaing dengan pedagang yang berjualan secara online,” ungkap Mendag.
Lebih lanjut Mendag Zulkifli Hasan menjelaskan, transformasi digital pada proses bisnis pedagang pasar rakyat bersifat end to end dimana transaksi yang biasanya dilakukan secara offline berbentuk tunai atau manual menjadi online dimana bisa dibayar dengan cara non tunai, digital atau berbasis aplikasi.
Sementara Wali Kota Bogor Bima Arya menambahkan Pemerintah Kota Bogor saat ini tengah menata pasar-pasar yang berada di tengah kota akan dialihkan ke pinggiran kota untuk mencegah kemacetan dan kekumuhan.
“Mengenai pasar di Bogor menjadi pusat perhatian Pak presiden Jokowi dimana beliau melihat menjadi pusat kemacetan. Maka dari itu pasar kami alihkan ke penggiran kota, salah satunya pasar Tanah Baru ini,” ujarnya.
Harga bapok di Pasar Tanah Baru Bogor antara lain telur ayam Rp26.000/kg dan daging sapi Rp110.000/kg. Sementara, daging ayam Rp35.000/kg, cabe rawit Rp65.000/kg, bawang merah Rp27.000/kg dan bawang putih Rp30.000/kg.
Sedangkan, harga minyak goreng kemasan masih di kisaran Rp16.000/liter-Rp18.000/liter dan Minyakita Rp14.000/liter. Untuk harga beras Rp12.500/kg-Rp14.000/kg.
“Untuk harga-harga relatif stabil. Bahkan cabai cenderung turun. Untuk harga beras tidak naik, tapi belum turun,” jelas Mendag seraya menambahkan harga-harga ini seragam menjelang Nataru seperti di Jawa Timur.
Sejumlah pedagang di pasar tersebut mengatakan, harga saat ini relatif stabil dan tidak ada kesulitan untuk mendapatkan barang. Selain itu, permintaan masyarakat terhadap barang kebutuhan pokok dinilai juga masih terkendali.
Direktur Utama Perumda Pasar Pakuan Jaya (PPJ) Muzakkir berharap pembangunan pasar-pasar di pinggiran kota tujuannya untuk mengakomodir kebutuhan warga di seputaran.
“Contoh Bogor Utara, Bogor Selatan jadi harapannya dua daerah ini tidak harus lagi ke pusat kota berbelanja,” ucap Muzzakir.
“Maka tugas kami menciptakan embrio baru, pedagang-pedagang baru yang ada disini dengan kualitas dan harga yang menyerupai dengan yang pasar-pasar lain walaupun pasar lebih kecil, kalau harganya terlalu jomplang pasti mereka juga akan pindah ke tempat semula, tapi kita bisa memonitor harga dan ketersediaan barangnya juga cukup, insyaallah ini akan hidup,” lanjut Muzakkir.
Acara tersebut turut dihadiri Ketua DPRD Kota Bogor Atang Trisnanto, Sekretaris Daerah Kota Bogor Syarifah Sopiah, Kadis KUKM Dagin Atep Budiman dan Direktur Utama Perumda Pasar Pakuan Jaya (PPJ) Muzakkir. Mendag didampingi Direktur Jenderal Perdagangan Dalam Negeri.