STIE Dewantara Gandeng Santri Entrepreneur Ecosystem Berbasis Business Model Canvas

Bogor Raya32 Dilihat

RuangBogor.id –  Cibinong, Pendampingan Santri Entrepreneur Ecosystem berbasis Business Model Canvas merupakan salah satu Pelaksanaan tridharma perguruan tinggi skema Pemberdayaan Masyarakat Pemula yang dilakukan civitas STIE Dewantara.

Pengabdian masyarakat yang diadakan di Pesantren Al-Mujtahiddin, Keradenan Cibinong ini, dilaksanakan sejak April – September 2023.

Ketua Kampus STIE Dewantara menjelaskan mengenai kegiatan yang dilakukan dengan rencana pembuatan usaha dalam seminar.
“Ada beberapa kegiatan yang kita lakukan antara lain Pendampingan kepada santri mulai peminatan sampai dengan pembuatan rencana usaha yang akan dilakukan, Seminar wirausaha, Pelatihan Character Building, Kunjungan ke UMKM Desain grafis, Worskhop memahami memahami teknik BMC, Pelatihan public speaking (Dakwah) dan Praktik pembuatan video pendek dan upload foto di media sosial” jelas Ketua program Kampus STIE Dewantara , Zeze Zakaria Hamzah.

Penekanan dalam pengabdian msyarakat ini adalah Business Model Canvas (BMC) yang merupakan salah satu model perencanaan bisnis. Business model canvas adalah salah satu model rencana bisnis untuk menjelaskan tujuan, modal, hingga upaya dalam mencapai target yang ingin diraih. Dengan model BMC diharapkan para santri bisa membuat rancangan bisnis digital dibidang dakwah.

Zeze menambahkan melalui kegiatan pengabdian terhadap beragam masalah yang berkembang di masyarakat dapat dihasilkan sebuah solusi maupun inovasi yang bisa memberikan manfaat secara langsung bagi masyarakat disekitarnya. Di Pesantren Al-Mujtahiddin ini kami berikan ilmu kepada para santri untuk melek tekhnologi, sehingga diharapkan setelah lulus dari pesantren para santri bisa menjadi enterpreuner baru dalam mengembangkan dunia dakwah dengan tekhnologi yang canggih.

Pengasuh Pesantren Al-Mujtahiddin, KH Syarifudin mengucapkan terimakasih kepada Dikti dan STIE Dewantara yang telah menyelenggarakan kegiatan pengabdian masyarakat ini. “Santri kami merasakan manfaat luar biasa dari program ini. Mereka yang awalnya belum paham membuat dan mengedit video dengan baik, sekarang Alhamdulillah sudah bisa, bahkan hasil karya para santri berupa ceramah agama bisa mereka upload di chanel youtube” ungkap Syarifudin.

“Transformasi digital adalah salah satu cara kita untuk memaknai pembangunan kemerdekaan kita. Dalam era digital seperti ini, berdakwah tidak hanya dilakukan secara konvensional karena digitalisasi membuka peluang komunikasi dan dengan digitalisasi telah menyediakan informasi yang bisa dilakukan melalui konten digital” pungkas Syarifudin.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *