Sejak Mahasiswa Sangat Penting Membangun Networking dan Personal Branding

Berita102 Dilihat

BOGOR, Ruangbogor.id – Membangun networking, dan personal branding sejak masih mahasiswa sangat penting dilakukan. Dengan membangun networking dan personal branding, bisa membantu mahasiswa menentukan awal karir yang diinginkan.

Hal tersebut disampaikan Pengusaha dan Calon Anggota Legislatif DPR-RI R Fathan Kamil saat jadi pembicara dalam Seminar Karir Vokasi IPB, Minggu (05/11/2023) di Gedung Zeta Sekolah Vokasi IPB.

Fathan menyebut, kebiasaan membangun networking dan personal branding akan membuat aktivitas kuliah selaras, dengan prospek kedepannya.

“Sebenarnya materi seminar ini arahnya untuk menguatkan mahasiswa dalam memanfaatkan peluang networking dan personal branding yang dimiliki,” papar Fathan yang juga Direktur Utama PT Transamudra Usaha Sejahtera

Ketua Himpunan Alumni IPB periode 2017-2021 ini juga mengatakan, cara membangun networking dan personal branding, yaitu dengan mulai memetakan kemampuan diri, kemudian jadikan sebagai rencana masa depan.

Bila ini sudah terbentuk, maka kedepannya akan lebih mudah. Sebab, lanjut dia, networking dan personal branding disesuaikan dengan pemetaan yang sudah dimiliki.

“Bagi kita saat bekerjasama dengan orang lain mungkin hanya hal biasa. Namun tidak tahu kedepannya itu bisa memenangkan kepercayaan orang itu ke kita, itulah salah satu cara membangun networking yang mungkin kita tidak sadari,” kata Caleg PPP nomor urut 2 Dapil 3 Jawa Barat (Kota Bogor dan Kabupaten Cianjur) ini.

Ia bercerita kedepannya, terutama bila terpilih sebagai anggota legislatif, dirinya bakal meneruskan komitmen yang sudah dia lakukan beberapa tahun ini, yaitu membantu pengembangan kepemimpinan dan kaderisasi anak muda.

“Kita dulu kan di himpunan alumni kita bangun mentoring leader, itu kan bagian dari upaya penguatan Indonesia khususnya politik praktis. Jadi lewat sekolah politik kita mencoba mendapatkan talenta terbaik sampai di wilayah paling kecil seperti RT/RW. Sehingga fokusnya akan lebih terukur karena ada pembinaan sejak awal,” ujarnya.

Lebih lanjut, Fathan berharap, kaderisasi kepemimpinan yang akan dia bangun kedepannya akan membuat kepemimpinan menjadi lebih terukur, tidak instant. Jadi tidak menebak-nebak siapa yang jadi pemimpin, tapi harus ada proses yang jelas.

“Jadi kalau bangsa ingin menyaksikan 50 tahun ke depan harus bagaimana itu dimungkinkan karena lapisan kemungkinan sudah disiapkan,” harapnya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *