Bogor, Ruangbogor.id – Wakil Ketua DPRD Kabupaten Bogor H. Agus Salim menerima keluhan masyarakat terkait tingginya angka perceraian di Kabupaten Bogor.
Aspirasi ini didapatnya ketika hadir di acara sosialisasi Perda Provinsi Jawa Barat yang dibawakan Wakil Ketua DPRD Jawa Barat Achmad Ru’yat di Kecamatan Cibinong, Rabu (31/07/2024).
Menurut H. Agus Salim, dirinya bersama DPRD Kabupaten Bogor tidak tinggal diam dalam menekan laju kenaikan angka perceraian di Kabupaten Bogor.
“Kami mengidentifikasi dan evaluasi soal penyebab tingginya kasus perceraian di Kabupaten Bogor, satu persoalan ekonomi, keharmonisan rumah tangga, ada yang terjerat pinjaman online (pinjol) hingga terjerat judi online (judol),” ungkap H. Agus Salim.
Dirinya mengaku telah mendesak dinas-dinas terkait melalui Komisi IV DPRD Kabupaten Bogor untuk kemudian dengar pendapat lalu memberikan masukan terkait peningkatan ekonomi masyarakat.
“Tentu potensi-potensi ekonomi kita dorong supaya rumah tangga lebih pada stabil secara ekonominya.
Sisi lain juga berkaitan dengan pembinaan serta pendidikan masyarakat yang tidak kalah pentingnya didorong oleh DPRD Kabupaten Bogor.
“Kemudian para pemuka agama untuk lebih secara khusus terkait poin-poin ini menjadi salah satu materi yang menguatkan insan-insan dalam rumah tangga,” imbuhnya.
“Yang berikutnya karena memang kami sifatnya ada rekomendasi-rekomendasi ke berbagai jalur, terutama dinas terkait baik itu di pemberdayaan wanitanya, terkait dengan perlindungan anaknya kita juga sempat beberapa kali kunjungan ke institusi perlindungan anak, karena yang biasanya kalau ada percayaan juga dampaknya ke anak-anak, ini jangan sampai anak-anak kemudian hak-haknya itu kemudian terkendala,” lanjut H. Agus Salim.
Masalah ini sudah coba dilakukan terkait dengan preventif maupun ketika sudah terjadi khususnya konsentrasinya salah satunya ke anak-anak yang jadi korban kejahatan.
“Komisi IV cukup intens ketika kaitan dengan hal ini, demikian juga karena ini adalah banyak juga anak-anak, kemudian kemenag atau pengadilan agama itu lebih cenderung ke vertikal jadi secara khusus kita nyambungnya juga dengan beberapa termasuk komisi satu,” pungkas H. Agus Salim.